Rabu, 24 Agustus 2011

pesona gunung salak

Gunung Salak 2211m dpl 





Gunung Salak berada di dua wiliyah administrasi yaitu, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Gunung yang berada pada posisi 06° 42' LS dan 106° 44' BT. Gunung ini mempunyai beberapa puncak yang diakibatkan oleh letusan pada jaman purba. Puncak yang tertinggi bernama Salak 1 dengan ketinggian 2211m dpl, dan puncak kedua bernama Salak 2 dengan ketinggian 2180m dpl. Ada satu puncak lagi bernama Puncak Sumbul dengan ketinggian 1926m dpl. Puncak yang sering didaki adalah Salak 1 dan Salak 2 . Selain itu. Gunung Salak lebih populer sebagai ajang tempat pendidikan pagi club-club Pecinta Alam, terutama sekali daerah punggungan Salak 2. Ini dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini. Gunung Salak meskipun tergolong sebagai gunung yang rendah, akan tetapi memiliki keunikan tersendiri baik karakteristik hutannya maupun medannya.

Rute Pendakian
Untuk mencapai puncak Salak 1 dapat kita lakukan dari Cimelati dan Cidahu, ataupun dari Pasir reungit dengan terlebih dahulu melewati daerah Kawah Ratu. Sedangkan untuk Salak 2 dapat dicapai dari Sukamantri dan Curug Nangka.
SALAK 1 Akses dari Cimelati
Cimelati terletak lebih kurang 40Km dari bogor atau tepatnya berada di kawasan kecamatan Cicurug, terletak di jalan raya Bogor Sukabumi. Dari Cimelati dilanjutkan dengan naik ojek atau omprengan ke Gn. Buntu, desa Giri jaya.
SALAK 1 Akses dari Cidahu
Akses dari Cidahu ini yang paling sering dipakai oleh pendaki, untuk mencapainya dari Bogor atau Jakarta turun di pasar Cicurug atau di pertigaan Javanaspa. Dari sana bisa menumpang angkot hingga ke Cidahu atau hingga lokasi Wana Wisata Cakuang (Rp.5000 per orang menurut data terakhir tahun 2004) atau bisa juga kita mencarternya hingga ke batas awal pendakian. Jalur pendakian yang dibahas di sini adalah jalur dari Cidahu ini.
Setelah turun di pertigaan Cidahu, dilanjutkan dengan menumpang angkot menuju terminal Cidahu kemudian ganti kendaraan dengan Ojek motor sampai di pos pendaftaran Wana Wisata Cakuang, jika mau anda juga bisa mencarter angkot untuk mengantarkan anda sampai ke Pos wana wisata cakuang. Jika membawa kendaraan sendiri di Pos ini juga tersedia tempat parkir yang cukup luas. Setelah membayar tanda masuk perjalanan dilanjutkan melewati jalan raya sampai bertemu pintu masuk trekking kawah ratu.

Trek awal berada diseberang jalan berdekatan dengan portal pos penjagaan milik Javanaspa. Kita bisa mencarter angkot dari pasar Cicurug hingga sampai ke tempat ini, Tarif resmi angkot dari Pasar Cicurug hingga Pos Wana Wisata Cakuang adalah Rp.5.000,- per orang. Dan jika hendak mencarter hingga titik awal pendakian ini, biasanya kisaran harganya antara Rp.70.000 - Rp.80.000 per angkot. Dari sini jalur pendakian terus menelusuri pagar wilayah javanaspa hingga sampai didaerah pertigaan Kawah Ratu.

Ambil jalan lurus karena pada jalan yang arah kekiri merupakan pertemuan dari jalur trekking ke Kawah Ratu. Setelah melewati beberapa tanjakan kita akan bertemu daerah basecamp yang merupakan juga titik persimpangan ke Kawah Ratu. Jalur kekiri menyeberangi sungai kecil titik persimpangan ke Kawah Ratu. Jalur kekiri menyeberangi sungai kecil adalah merupakan jalur trek ke Kawah Ratu dan yang lurus menuju ke Puncak Salak 1. Disinilah tempat kita mengisi persediaan air yang cukup. Karena selepas daerah ini kita tidak akan menjumpai sumber air hingga puncak. Tempat ini bisa dijadikan untuk tempat mendirikan tenda akan tetapi jarak ke puncak masih terlalu jauh.
Sepanjang jalur pendakian hingga puncak ditemukan beberapa pos atau tanah yang cukup datar, akan tetapi lokasi yang berada di tengah jalan setapak membuat tidak nyaman utuk mendirikan tenda. Kami merekomendasikan sebuah tempat yang cukup lebar dan berada kira-kira 5 meter sebelah kanan dari jalan setapak sewaktu mendaki. atau tepatnya berada pada posisi 06° 43' 34" LS 106° 42' 49" BT. Tempat ini cukup luar dan datar serta bisa menampung tiga hingga empat tenda. Sepintas tempat ini tidak begitu jelas karena tertutup oleh pohon-pohon pendek.

Selain tanjakan terjal dan menjadi becek dan berlumpur di musim hujan, jalur menuju puncak juga tak lepas dari gigiran jurang dikanan kirinya, beberapa kali kita akan dihadapkan dengan jalur yang sempit yang sisi kanan kirinya jurang. Kehati-hatian sangat dituntut disini. Setelah mendekati punggungan daerah puncak, akan terdapat sebuah tanjakan dengan kemiringan 80° dengan ketinggian sekititar 6 meter. Jika musim hujan cukup sulit untuk mendaki dan menuruninya. Untuk jalur pendakian dari Desa Pasir Reungit melewati Kawah Ratu bisa dilihat detailnya pada halaman Kawah Ratu.

Puncak Salak 1 tidak terlalu istimewa, selain terdapat areal yang cukup lebar untuk mendirikan tenda, juga terdapat sebuah pondok yang mempunyai bak penampungan air hujan, dan dekat pondok tersebut terapat sebuah makam bermarmer putih yang mana makam tersebut diyakini sebagai makam Embah Gunung Salak. Tidak ada tiang ketinggian disini hanya berupa sebuah billboard dari papan bertuliskan " Puncak Salak 1." Dari puncak jika cuaca cerah kita bisa menyaksikan puncak Salak 2 kota Bogor dan juga kota Sukabumi.

Perijinan
Untuk perijinan pendakian ke puncak Salak 1 dari desa Cidahu ini tidak terlalu berbelit, setiap pendaki hanya diharuskan membayar restribusi pendapatan daerah Rp. 1.000 per orang. Restribusi ini dibayar sewaktu memasuki daerah desa Cidahu. Selanjutnya biaya masuk keareal Gunung Salak Rp. 5.000 per orang dan sudah termasuk biaya asuransi. Hanya saja perlu dijelaskan keperluan kita memasuki area gunung Salak adalah untuk mendaki, jika tidak jangan kaget jika anda akan ditagih biaya tambahan berupa biaya untuk basecamp dan ini dikenakan per malam. Selain itu infomasi formalitas lain yang harus diberikan adalah jumlah anggota dalam satu group pendakian, lengkap dengan alamat dan nomer telpon yang bisa dihubungi dalam keadaan darurat.

Tempat Menarik
Tempat menarik yang bisa kita jumpai di sepanjang jalur pendakian ke Salak 1 dari desa Cidahu ini adalah diantaranya:
  • Wana Wisata Cakuang, yang mempunyai areal camping ground yang cukup luas serta juga terdapat sebuah air terjun disini.
 
  • Kawah Ratu yang terletak tidak begitu jauh dari rute utama pendakian ke Salak 
PETA
Lembar peta untuk kawasan gunung ini adalah:
Lembar 1209 - 132 Judul: Gunung Sari
Lembar 1209 - 141 Judul: Ciawi
Untuk pendakian ke Salak lewat Cidahu, Pasir Reungit atupun dari Sukamantri dan Curug Nangka, lembar peta yang paling tepat adalah lembar 1209 - 132 Gunung Sari

KAWAH RATU
Kawah Ratu ini terdapat dipinggang gunung Salak yang busa dicapai dari wilyah Bogor ataupun Sukabumi. Kawah Ratu ini sangat menarik bisa ditempuh dengan perjalanan hiking pulang pergi satu hari penuh saja. Akan tetapi bagi yang ingin bermalam juga tersedia beberapa basecamp yang cukup luas serta ada sumber airnya. Jika hendak bermalam di wilayah kawah ratu ini disarankan untuk tidak mendirikan tenda didalam daerah kawah, karena sewaktu-waktu gas beracun bisa muncul dari setiap lobang asap yang ada dikawasan ini.
Kawah Ratu ini bisa dicapai dari dua tempat yaitu: CIDAHU dan PASIR RENGIT

PERHATIAN
Jangan sampai mendirikan tenda atau camping danbermalam di dalam lokasi Kawah Ratu, karena kemungkinan keracunan gas beracun bisa terjadi. Sebaiknya mendirikan tend adiluar areal kawah.

RUTE CIDAHU SUKABUMI.
Rute ini bisa ditempuh satu hari perjalanan Hiking pulang pergi. Dari Jakarta atau Bogor, Cidahu bisa dicapai dengan menumpang kendaraan umum jurusan Sukabumi dan turun dipertigaan Cidahu (ada papan reklame JAVANASPA). Tahapan rutenya sebagai berikut:
Setelah turun di pertigaan Cidahu, dilanjutkan dengan menumpang angkot menuju terminal Cidahu kemudian ganti kendaraan dengan Ojek motor sampai di pos pendaftaran Wana Wisata Cakuang, jika mau anda juga bisa mencarter angkot untuk mengantarkan anda samapai ke Pos wana wisata cakuang. Jika membawa kendaraan sendiri di Pos ini juga tersedia tempat parkir yang cukup luas. Setelah membayar tanda masuk perjalanan dilanjutkan melewati jalan raya sampai bertemu pintu masuk trekking kawah ratu.
Trek awal ke kawah ratu berada pada sebelah kiri jalan raya yang ditandai oleh sebuah papan penujuk. Pada awal jalan setapaknya disambut oleh sebuah tanjakan yang cukup curam, keadaan jalan setapaknya sendiri cukup terawat dengan susunan batu-batu yang kadang dibentuk seperti anak tangga.


Setelah agak lama berjalan akan sampai pada sebuah pos yang mempunyai daerah untuk mendirikan tenda yang sangat luas. Juga disini terdapat sumber air yang berasal dari aliran kali kecil yang jernih. Dari sini kita akan dihadapkan oleh tanjakan yang sedikit curam. terus berubah menjadi jalan setapak yang datar melewati genangan air yang cukup banyak akibat dari luberan air kali kecil dipinggir jalan setapak.

Setelah melewati pos I dan Pos II kita akan sampai pada jalan setapak yang cukup terbuka sehingga memungkinkan kita untuk dapat melihat puncak gunung Salak I . Jalan setapak ini tadinya merupakan sebuah jalan raya yang menuju sebuah instalasi gas alam, akan tetapi sekarang sudah tidak berfungsi sehingga ditumbuhi oleh semak belukar. Dari daerah jalan setapaknya mendatar kemudian menurun dan membelok kekiri dan sedikit berbelok lagi kekanan.
Kemudian jalan setapaknya kembali mendaki melewati hutan yang banyak pohon niranya. Tdak berapa lama kita akan sampai di tanah datar dan ada sebuah shelternya serta peringatan untuk tidak bermalam dan mendirikan tenda didalam areal kawah, karena adanya kemungkinan gas beracun keluar dari kawah. Dari sini kita bisa memandang lepas kearah kawah, disebelah kanan ada jalan untuk turun kekawah.
Untuk jalan turun ada alternatif lain yaitu kearah desa Pasir Reungit. Dari jalur Cidahu kita harus menyeberangi kawah dan sebuah sungai di dasar kawah ratu kemudian kita akan bertemu lagi dengan dua kawah yaitu Kawah Monyet dan Kawah Anjing. Kemudian jalan setapak akan masuk kedalam hutan yang tropis yang basah dan tak lama kita akan menyeberangi sebuah sungai kecil yang berair jernih. Jalur ini berakhir di desa Pasir Reungit, disekita Pasir Reungit kita bisa menjumpai satu camping ground dan tiga air terjun yaitu: Curug Cigamea I dan II, Curug Sewu, serta Curug Seribu. Sedangkan di Cidahu juga terdapat sebuah air terjun dan Camping ground Batu Tapak Hellypet.
Rute transportasi dari Jakarta untuk akses dari Desa Pasir Reungit adalah:
Dari Jakarta ambil angkutan jurusan Jasinga atau leuwiliang, turun di Cibatok. Atau bisa juga dari Bogor ambil jurusan ke arah Leuwiliang turunnya sama di Cibatok.
Dari Cibatok naik angkutan pedesaan ke Gunung Picung atau Camping Ground Gunung BUnder dan berakhir di Pasir Reungit.
Download GPS waypoint gunung ini

JALUR CIMELATI

TRANSPORTASI
Dari pertigaan Cimelati bisa menumpang ojek dengan tujuan PT. Murbey. Ongkos biasanya Rp.10.000,- jika siang hari jika malam hari bisa menjdi Rp.15.000,- hingga Rp.20.000,- tergantung kejelian anda untuk awar menawar. Selain itu juga bisa mencarter angkot jika anda dalam rombongan yang cukup banyak. Biasanya ongkos cater angkot berkisar Rp.40.000,- hingga Rp.50.000,-

PERIJINAN
Perijinan pendakian biasanya diurus di Pos Lapor I, pos ini merupakan pos jaga dari petugas keamanan dari PT Murbay, dan juga sekaligus mengemban tugas dari PERHUTANI untuk menjaga kawasan hutan gunung Salak. Prosedur perijinan tidak berbelit-belit hanya mengisi buku tamu dan kemudian membayar restribusi yang jumlahnyapun tidak di tetapkan.

JALUR PENDAKIAN

Hutan Damar – Pos II
Setelah melapor di Pos Lapor I dengan mengikuti jalan aspal akan membawa kita sampai di Pos Lapor II dari sini menuju Hutan Damar tidak jauh sekitar lima menit. Di pos lapor II ini kita bisa isi persediaan air minum sebelum memulai pendakian. Dari hutan Damar ini pendakian dimulai, jalan setapaknya menanjak tidak begitu curam keluar dari hutan damar akan bertemu dengan perladangan penduduk. Dan setelah itu baru memasuki hutan. Keadaan jalan setapak sangat jelas, dan tidak begitu menanjak hingga sampai di Pos II. Jarak tempuh normal dari Hutan Damar hingga ke Pos II sekitar 50 menit. Hutan Damar ini berada pada posisi  6º 44” 31.4’ LS dan 106º 45” 24.2’ BT  dengan ketinggian 823m dpl

Pos II – Sumber air
Pos II tidak ada pondok dan hanya sebuah tanah datar berumput yang kecil, plang penunjuk Pos II dipakukan pada sebuah pohon. Dari sini jalan setapak masih tidak begitu curam akan tetapi begitu memasuki kawasan hutan lebih jauh lagi jalan mulai menanjak, saat bertemu pertigaan selalu ambuil jalan yang lurus jangan belok ke kanan atau ke kiri. Kondisi jalan setapakpun sudah terdisi dari tanah lembab yang dipenuhi oleh akar-akar pohon yang melintang. Tidak begitu lama kemudian kita akan sampai di sumber air, sumber air ini berupa pipa yang dibolongi, ini adalah sumber air terakhir  dari sini tidak ada lagi sumber airnya hingga sampai di puncak. Dari Pos II hingga ke Sumber air waktu tempuhnya sekitar 40 menit. Pos II berada pada posisi  6º 44” 01.5’LS  dan 106º 45” 03.4’ BT dengan ketinggian 1133m dpl

Sumber Air – Pos III
Di sumber air ini ada tanah datar yang bisa dipakai untuk mendirikan satu tenda, dari sini jalan setapak da bercabang kiri, kanan dan lurus. Ambil jalan yang mendaki lurus, memang kondisi jalan setapaknya mengecil dan basah. Tidak ada yang terlalu istimewa kondisi jalan setapak yang cukup jelas dipenuhi oleh akar pohon. Jarak dari sumber air ke Pos III memakan waktu kurang lebih 2 jam. Sumber air berada pada posisi  6º 43” 44.7’LS dan  106º 44” 45.9’BT  dengan ketinggian 1329m dpl

Pos III – Pos IV
Pos III berada pada posisi 6º 43” 30.6’LS dan 106º 44” 35.0’BT dengan ketinggian 1568 m dari permukan laut. Pos III ini merupakan sebuah dataran yang di penuhi oleh akar-akar pohon. Dan jika dilihat sepintas tidak terlihat seperti pos karena terletak ditengah jalur setapak. Tidaka ada plang tulisan yang menunjukan nama Pos III. Jalan setapak menuju pos berikutnya terlihat jelas pada ujung pos III ini, dan perjalanan dari Pos III menuju pos IV memakan waktu kurang lebih 1 jam 30 menit.

Pos IV – Pos V
Pos IV berada pada medan yang cukup miring plang tulisan Pos IV nya di pakukan pada sebatang pohon yang cukup besar. Keadaan hutan di lokasi ini cukup rapat sehinga susah sekali mendapatkan data posisi lokasi ini dari GPS. Jalur pendakian masih jelas terlihat emnuju pos berikutnya yaiu pos V. Waktu tempuh menuju Pos V dari Pos IV adalah sekitar 2 jam

Pos V – Pos VI
Pos V  merupakan sebuah pos yang kecil sekali dan berada ditengah jalur setapak. Posisi geografis pos ini ada pada 6º 43” 16.2’LS dan 106º 44” 18.7’BT. dengan ketinggian 1942 m dari permungkaan laut. Tidak ada yang istimewa pada pos ini dan dari pos ini jalan setapak menuju pos VI mengecil namun jelas terlihat. Dari Pos ini menuju Pos VI waktu tempuhnya sekitar 1 jam.

Pos VI – Puncak Salak I
Pos VI berada pada tikungan kekanan dari jalan setapak. Pos ini juga tidak besar dan tidak ada yang istimewa pada pos ini. Posisi geografis pos ini berada pada 6º 43” 12.3’LS dan 106º 44” 13.1’BT. Dengan ketinggian 2016 m dari permukaan laut. Pos VI ini merupakan pos yang terakhir sebelum mencapai puncak. Keadaan jalan setapak kenuju puncak kecil dan jelas dengan akar pohon yang masih banyak terlihat di jalan setapaknya.
Dari Pos ini menuju puncak memakan waktu kurang lebih 2 jam. Jalur dari Cimelati ini akan muncul didekat seberang dari jalur pendakian dari Cidahu. Jalan setapak dari jalur Cimelati ini berakir di dekat pondok yang ada di puncak Salak I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar